Proses ke puncak Ungu, mengalir seperti air. Dari Anang Hermansyah lalu dijaga Krisna J. Sadrach. Dari pop ke rock, lalu bereksperimen ke dangdut, kini reggae dengan 3 lagu berbahasa Inggris pada abum ke 10 – termasuk mini album religi - berjudul 1000 Kisah Satu Hati.
Eksplorasi Tiada Henti
“Ungu memang tidak boleh puas hanya sampai pada satu titik. Kami harus terus melakukan inovasi. Di setiap album, harus ada sesuatu yang baru dan beda,“ kata Makki dalam percakapan tentang album terbaru Ungu, 1000 Kisah Satu Hati. Yang baru dari album ini adalah; Pasha duet dengan penyanyi pop jazz Andien di lagu ‘Saat Bahagia’ karya Oncy, menampilkan lagu ‘Mabuk Kepayang’ karya Enda dengan genre reggae, serta 3 lagu berlirik bahasa Inggris ‘I Need You’ ciptaan Pasha, ‘Almost Soulmate’ ciptaan Oncy, ‘In Time’ ciptaan Enda dan ‘Dirimu Satu’ paduan bahasa Indonesia – Inggris ciptaan Enda.
“Ungu memang tidak boleh puas hanya sampai pada satu titik. Kami harus terus melakukan inovasi. Di setiap album, harus ada sesuatu yang baru dan beda,“ kata Makki dalam percakapan tentang album terbaru Ungu, 1000 Kisah Satu Hati. Yang baru dari album ini adalah; Pasha duet dengan penyanyi pop jazz Andien di lagu ‘Saat Bahagia’ karya Oncy, menampilkan lagu ‘Mabuk Kepayang’ karya Enda dengan genre reggae, serta 3 lagu berlirik bahasa Inggris ‘I Need You’ ciptaan Pasha, ‘Almost Soulmate’ ciptaan Oncy, ‘In Time’ ciptaan Enda dan ‘Dirimu Satu’ paduan bahasa Indonesia – Inggris ciptaan Enda.
Lagu-lagu berlirik bahasa Inggris itu baru dirilis sekarang, setelah Ungu melakukan konser di beberapa negara, seperti Australia, Hong Kong, Singapura dan Malaysia, “Banyak cliquers – fans Ungu di luar negeri yang meminta Ungu juga menulis lagu berlirik bahasa Inggris, biar teman mereka bisa lebih mengapresiasi musik Ungu, meski sebagian besar orang asing yang menonton Ungu menganggap lagu-lagu Ungu adalah karya universal, seperti kita mendengar lagu berbahasa Jepang atau Korea. Mereka nggak ngerti artinya, tapi bisa merasakan lagunya enak,“ masih kata Makki.
Namun, di benak Pasha, lagu berlirik bahasa Inggris justru bisa dipakai sebagai permainan kata-kata yang menjadikan lagu unik dan catchy, “Saya tidak terlalu ngerti bahasa Inggris, karena itu lagu berbahasa Inggris ciptaan saya, ‘I Need You’, saya masukkan penggalan huruf dan banyak pengulangan kata. Bahasa Inggris yang saya pakai adalah bahasa Inggris yang saya mengerti dan orang mudah mengulang dan menyanyikannya. Musiknya tetap easy listening“, papar Pasha. Lagu tersebut diciptakan Pasha sekitar November 2009. Bermain dengan kata-kata yang enak didengar ini juga dikerjakan Enda untuk lagu campuran lirik Indonesia – Inggris ‘Dirimu Satu’, “temanya sih tetap percintaan, tapi menjadi agak unik di permainan kata campuran Indonesia – Inggris“, kata Enda.
Diakui Oncy, pada awalnya tidak terpikir Ungu akan mengajak penyanyi pop jazz Andien untuk berduet dengan Pasha di lagu ciptaannya, ‘Saat Bahagia’. “Basic lagu itu tetap pop, kepikir memilih Pasha di duetin sama Andien justru saat terakhir, waktu mau masuk studio rekaman“, kata Oncy. Awalnya terbayang ada pilihan dua penyanyi lain yang bisa berduet dengan Pasha, “tapi saya pikir Andien bisa membawa lagu ini menjadi rada jazzy, lalu saya kasih demo tape-nya ke Andien, waktu itu Pasha sudah take vocal,” tambah Oncy. “Masuknya Andien sebagai tamu duet vokalis Ungu, menjadikan album ini lebih fresh, memperkaya warna musik Ungu“, pengakuan Pasha.
Bagi Andien, Ungu adalah band besar yang berkarakter, “Jadi saya terima tawaran duet dengan Pasha atas pertimbangan, musik Ungu adalah Ungu dan album Andien tetap beda. Kolaborasi ini saya kira tetap tidak mengganggu peredaran album saya. Lagu Saat Bahagia merupakan tantangan baru buat saya, Jika suatu saat saya dibutuhkan duet dengan Pasha di panggung Ungu, sepanjang waktunya tidak berbarengan, saya mau saja. Saya juga punya keuntungan, jika Saat Bahagia menjadi lagu hit dan masuk single baru bagi Ungu, akan menambah repertoire baru di show saya“, masih kata Andien. Sebagai catatan tambahan, dalam waktu yang hampir bersamaan, Andien juga merilis album solo terbarunya melalui label berbeda.
Andien menyebut lagu ‘Saat Bahagia’ ada nuansa countrynya, satu hal yang sangat berbeda dengan kebiasaan rekaman dan manggung Andien, tapi Ungu menganggap lagu ‘Saat Bahagia’ ada nuansa jazzy-nya setelah didukung Andien, “tapi basic-nya tetap pop dan saya merasa tersanjung jika Ungu puas pada kontribusi saya di albumnya“, kata Andien merendah.
Workshop Studio Versi Ungu
Kelebihan Ungu dibanding band lain adalah semua permain ikut berkontribusi mencipta lagu dan aransemen, ini menjadikan Ungu sebagai salah satu band Indonesia yang relatif aman dari perpecahan. Drummer Rowman yang jarang menulis lagu di Ungu, tetap saja memiliki gagasan memperkaya aransemen musik Ungu di album 1000 Kisah Satu Hati. Misalnya, masuknya drum non akustik seperti pukulan pad – drum elektrik pada lagu reggae ‘Mabuk Kepayang’, adalah ide Rowman, “Tidak sekadar agar pad tersebut akan dipakai saat rekaman, tapi memang saya anggap kebutuhan lagu mendampingi set drum akustik”, kata Rowman.
Saat workshop membahas lagu apalagi jelang rekaman jadi selalu seru. Yang agak beda adalah proses kreatif Oncy. Karena lagu ciptaan Oncy biasanya paling tinggi tingkat kesulitannya. Seringkali dia memberi lagu disertai indoktrinasi – misal membuat aransemen lagu sambil mencontohkan. Bagi Ungu, itulah tantangannya. Pada saat seperti itu, butuh orang yang menjaga, memagari agar musik Ungu tidak lari kemana-mana dan orang yang pasang pagar itu adalah Krisna J. Sadrach yang uniknya – sehari-harinya biasa mainin musik metal, “ kata Makki. Krisna adalah leader band rock Suckerhead yang ditunjuk oleh Yonathan Nugroho – Eksekutif Produser dari Trinity Optima Production - sebagai Produser Musik Ungu sejak album Melayang (awal 2006) dengan single hit ‘Demi Waktu’, yang dalam tempo 2 pekan berhasil merebut Sertifikat Platinum, terjual di atas 150 ribu kopi.
Untuk sampai pada tahapan detail aransemen, Ungu terbiasa melakukan workshop, membahas arasemen di studio latihan. Krisna J. Sadrach menjadi penengah, jika diskusi buntu. “Terus terang, persiapan album 1000 Kisah Satu Hati ini tidak pakai workshop yang sedetail biasanya, namun kami beruntung banyak dukungan arranger, penyanyi dan pemain tamu yang biasa berkolaborasi, semuanya jadi cepat dan terbaik, “ kata Makki. Proses workshop itu juga memutuskan agar Enda sendiri yang tampil sebagai rapper di lagu reggae ciptaannya, ‘Mabuk Kepayang’, mendampingi Pasha sebagai lead vocal dan Baina, seorang vokalis perempuan, sebagai backing vocal.
Beberapa lagu lainnya juga tidak lepas dari bahasan melalui workshop aransemen, seperti pada lagu ‘Selamanya’ ciptaan Pasha yang dikawal permainan keyboard Eric My. Sebagai tambahan informasi, awalnya lagu tersebut akan dimasukkan ke dalam album Penguasa Hati, namun ditunda. Ada juga lagu ‘Sampai Kapanpun’ ciptaan Enda yang ‘berwarna’ mellow, ‘Dia atau Diriku’ ciptaan Enda dan ‘Hakikat Cinta’ dengan sentuhan distorsi gitar tipis oleh Oncy.
Saat Enda meminta bantuan orkestrator top Andi Rianto membuat aransemen orkestra untuk lagu ‘Doa Untuk Ibu’, gitaris Ungu ini hanya berpesan, “lagu ini bernuansa mellow, tolong jadikan lagu ini menjadi bagus, lebih lebar dan terkesan lembut“, cerita Enda. Dan Andi melakukannya dengan membuat introduksi dari grand piano, dibalut string section yang tebal dan megah. Lagu ‘Doa Untuk Ibu’ akhirnya dipilih sebagai single Ungu untuk mengisi tema lagu religi di bulan Ramadan dengan video klip garapan Nicolas, sebelum dirilisnya single hit reguler Ungu ‘Percaya Padaku’ yang video klipnya diserahkan kepada Abimael Gandi.
Tentang peran Gandi, Pasha angkat bicara, “Gandi sudah mengerjakan puluhan video klip Ungu, diantaranya memenangkan penghargaan Video Clip of the Year SCTV Music Awards untuk lagu Andai Kutahu.” Karena Abimael Gandi sudah 8 tahun bekerjasama dengan Ungu, maka proses kreatifnya pun mudah dilalui. Ungu tidak pernah membahas secara detail storyboard yang dibuat oleh Gandhi, semuanya selesai dengan hasil baik.
Selain itu, untuk mendukung single ‘Doa Untuk Ibu’, Trinity Optima Production bekerjasama dengan Gery Chocolatos, Venera & Wellcomm Shop dan dibantu oleh Agnes Davonar – blogger yang dikenal melalui cerita ‘Gaby’ dan ‘My Blackberry Girlfriend’ – membuat kompetisi menulis blog “1000 Kisah Tentang Ibu” yang dipromosikan melalui media online. Peserta diharapkan menulis kisah-kisah tentang Ibu mereka di blog atau notes facebook dengan melampirkan foto. Kompetisi tersebut terbuka untuk umum tidak sebatas fans Ungu saja. Dalam waktu 35 hari, menerima sekitar 30.000 email pendaftar.
CD Interaktif
Album 1000 Kisah Satu Hati dirilis dengan packaging yang berkelas, sampul album hard cover, tanpa hanya berwujud foto-foto Ungu, judul album, logo band dengan back cover berisi 12 judul lagu dan panduan mengunduh RBT lagu-lagu di album 1000 Kisah Satu Hati. Menu-menu di dalamnya antara lain: behind the scene penggarapan album, video klip dan foto cover. Interview Ungu tentang penggalan kisah hidup mereka masing-masing dan kumpulan foto-foto Ungu dan video klip ‘Doa Untuk Ibu’. “Ini adalah sesuatu yang baru bagi Ungu, meski bukan yang terbaru untuk industri rekaman kita, minimal yang terlengkap yang pernah ada,“ kata Pasha. Ungu menyebutnya sebagai ‘tayangan interaktif dengan Cliquers ‘ di seluruh jagad raya.
Atas selesainya album ke 10, Ungu dan Trinity Optima Production juga mengucapkan terima kasih kepada handphone Venera yang telah resmi menggandeng Ungu sebagai brand ambassador sejak pertengahan tahun 2010 dan turut mendukung album 1000 Kisah Satu Hati.
0 komentar:
Posting Komentar